Belum lama Tokobagus berubah nama menjadi OLX, tahun depan Indosat akan berubah menjadi Ooredoo.
Mari Kita bahas tentang Merk/Brand itu sendiri.. berganti waktu, berganti pula nama..
“A rose by any other name would smell as sweet.” – kata William Shakespeare .. Konotasinya adalah nama.
Brand atau Merk bukanlah sekedar nama tetapi juga mencakup citra dan pelayanan.
Ingat jaman kejayaan Nokia, Blackberry, Samsung, dan Next kita ga tau..Nama tersebutlah yang diasosiasikan menjadi sesuatu yg sangat berarti.
Nilai sebuah brand akan didapatkan dari berbagai aspek yang menyangkut usaha yang menggunakan brand tersebut.
Apple pernah mengubah nama-nama produknya dari iBook, PowerBook, PowerMac dan iPod mini menjadi MacBook, MacBook Pro, Mac Pro dan iPod nano.
Apakah Fanboy Apple meninggalkan produknya? Tidak ! Justru dulu Apple menggeser RIM di posisi kedua setelah Nokia.
Kenapa Apple masih tetap laris?
Karena nama produk bukanlah brand yang diusung, tapi kualitas, kemampuan, dan style yang dijunjung tinggi.
Tentu saja Nama tetap penting untuk menjaga citra produk dan perusahaan, namun nama dapat sewaktu-waktu berubah, apalagi logo jika dirasa perlu.
Brand adalah 'wakil' suatu perusahaan di mata target market.
Dan Ketika nama merk berubah, itu harga yang harus dibayar akan amat sangat mahal --> untuk membangun Awareness target market SEKALI LAGI.
Branding creates Value. Teorinya, semakin merk kita terdiferensiasi dengan baik, semakin berkurang resiko ditinggalkan oleh konsumen.
Branding is a Promise. Merk adalah bentuk dari sebuah janji. Contoh Merk Apple ini yang menjadi ikon Inovasi.
Intinya adalah, Brand/nama usaha akan melambung jika disertai kualitas produk dan pelayanan yang layak. Bersinergi !
Berikut 7 Teori Alasan mengapa perusahaan harus mengubah Nama atau Brand :
1. Asosiasi nama Merk yang berpotensi merugikan nilai/Value Merk itu sendiri..
Sadarkah kita sekarag terbiasa menggunakan singkatan KFC dibandingkan dengan Kentucky Fried Chicken?
Karena Di Amerika, "Fried" diasosiasikan negatif dengan dampaknya atas kesehatan konsumen (umumnya, orang Amerika kini sadar kolesterol).
2.Alasan kedua perubahan nama Merk yaitu terkait dengan asosiasi Merk.
Kemungkinannya adalah Merk bercitra lemah, sehingga Merk rusak gara-gara publikasi negatif. Biasanya yang repot meluruskan berita adalah Brand Manager dan Public Relation..bikin 'pelurusan'nya di Media".. Perubahan merk memberi ‘kehidupan kedua’ juga bermakna perubahan Positioning bagi Merk yang menjadi korban publikasi negatif.
3.Alasan ketiga mengubah nama Merk adalah perbedaan nilai-tambah antar Merk perusahaan yang sama.
Dalam kasus tokobagus, Merk OLX dianggap lebih global dibandingkan tokobagus yang cenderung Indonesia banget. Mirip dengan itu, pada tahun 1994, BSN mengubah namanya menjadi Danone.
4. Pengubahan nama Merk yaitu karena nama merk itu kurang berpeluang untuk dipakai pada produk di kategori produk lain.(eksistensi Merk).
Di US, United Aircraft mengubah namanya menjadi United Technologies agar mampu memperluas operasinya di luar industri penerbangan. Hal ini bisa menjadi salah faktor juga, karena terkait strategi pengembangan pasar ataupun lainnya dari perusahaan investor terkait.
5. Perubahan nama Merk menyangkut pemakaian nama Merk di beberapa kawasan bahasa atau di pasar yang secara geografis berbeda.
Mungkin nama Merk sulit diucapkan di daerah lain atau tidak mampu membangkitkan asosiasi yang diinginkan. Misalnya: Document Hadling Limited yang menjelma jadi DHL, dan Esso (Standard Oil) mengubah namanya jadi Exxon.
6. Alasan keenam perubahan Merk adalah Merger, Akuisisi, dan Aliansi.
Nama Merk pasca Merger, misalnya: Unilever (merger tahun 1929 antara Margarin Union dari Belanda dengan Lever Brothers dari Inggris). Atau Chase Manhattan (merger antara Chase National Bank of the City of New York dengan Bank of Manhattan)..
7. Alasan ketujuh perubahan nama Merk adalah karena munculnya masalah hukum pada nama Merk.
Pemakaian Merk Apple dibatasi pd peralatan yg tidak mengeluarkan musik; lantaran perusahaan rekaman Beatles lebih dulu memakai nama ini. Tahun 1993 Merk parfum baru Champagne (Yves Saint Laurent) terpaksa dirubah karena nama itu telah diproteksi di Perancis untuk minuman anggur di wilayah champagne. Yang turut dipermasalahkan adalah botol parfum ini meniru bentuk sumbat botol champagne.
Dari kesimpulan 7 teori tadi, tidak menutup kemungkinan Merk Kompetitor/usaha lainnya berubah. Who knows?